Pengembangan web atau Web Development mengacu pada membangun, membuat, dan memelihara situs web. Ini mencakup aspek-aspek seperti desain web, penerbitan web, pemrograman web, dan manajemen basis data.
Meskipun istilah “pengembang web” dan “desainer web” sering digunakan secara sinonim, keduanya tidak memiliki arti yang sama. Secara teknis, seorang desainer web hanya mendesain antarmuka situs web menggunakan HTML dan CSS. Pengembang web mungkin terlibat dalam mendesain situs web, tetapi juga dapat menulis skrip web dalam bahasa seperti PHP dan ASP. Selain itu, pengembang web dapat membantu memelihara dan memperbarui database yang digunakan oleh situs web dinamis.
Pengembangan web mencakup banyak jenis pembuatan konten web. Beberapa contoh termasuk halaman web pengkodean tangan dalam editor teks, membangun situs web dalam program seperti Dreamweaver, dan memperbarui blog melalui situs web blog. Dalam beberapa tahun terakhir, sistem manajemen konten seperti WordPress, Drupal, dan Joomla juga menjadi sarana pengembangan web yang populer. Alat-alat ini memudahkan siapa saja untuk membuat dan mengedit situs web mereka sendiri menggunakan antarmuka berbasis web.
Meskipun ada beberapa metode untuk membuat situs web, sering kali terdapat trade-off antara kesederhanaan dan penyesuaian. Oleh karena itu, sebagian besar bisnis besar tidak menggunakan sistem manajemen konten, tetapi memiliki tim pengembangan Web khusus yang merancang dan memelihara situs web perusahaan. Organisasi kecil dan individu lebih cenderung memilih solusi seperti WordPress yang menyediakan templat situs web dasar dan alat pengeditan yang disederhanakan.
Pengembangan Web Praktis
Dalam praktiknya, banyak pengembang Web akan memiliki keterampilan / peran interdisipliner dasar, termasuk:
– Desain grafis / desain Web
– Arsitektur informasi dan copywriting / copyediting dengan mempertimbangkan kegunaan Web, aksesibilitas, dan pengoptimalan mesin pencari
– Daya tanggap seluler